sumber foto: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/37/Empty_book.jpg |
Kosong, semuanya kosong. Tak berbentuk dan tak berwujud. Lebih baik begini, menjadi serba misterius. Ada yang bilang: paksakan saja, toh semua juga hasil dari sebuah pemaksaan, lama kelamaan pasti akan terbiasa!. Kok sadis sepertinya. Tidak adakah yang lain dari pada dipaksakan? Jadi nantinya jadinya, ya.... hasil dari pemaksaan tersebut. Akan seperti apa hasilnya, aku kepingin tahu. Bagus apa tidak? Menerawang jauh jadinya, pingin melihat yang belum jadi hasilnya. Menunggu masih lama lagi baru akan ketahuan. O, kosong lagi. Menjadi tak ada, tak berwujud dan tak berbentuk. Kosong
Setiap hari penuh dengan kekosongan. Kekosongan jiwa, batin, raga, komunikasi, penglihatan, angan dan lain sebagainya yang pasti jangan sampai kosong udara, mati jadinya. Ini apa yang dicari? Dicari, difikir dan direnungkan seketika itu ada tapi ketika mau bergerak, lari sekencang-kencangnya. Ku kejar malah bertambah cepat larinya dan menghilang bersama kepulan-kepulan asap knalpot. Hampa, sehampa kepalaku yang tanpa isi sama sekali. Ya sudahlah, semua bisa diatur. Kosong mau diisi apapun dia pasti akan diam saja, nrimo ing pangdum kata orang jawa. Yang terpenting aku yang isi, bukan orang lain, kamu atau siapapun itu. Hanya aku saja. Aku yang lebih tahu dan lebih berhak untuk mengisinya. Kamu semua harus ikhlas, mengerti?
AF. Kab. Malang 4 januari 2012. 4 Jan.
Jum PM 01 : 39
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan isi komentar